SMK Negeri 1, Jalan Pramuka No. 6, Tanjungpinang , Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. AP SMKN 1 Tanjungpinang: 2010

Selasa, 23 November 2010

RSBI

RSBI
Ada Lagi yang Latah Mau Jadi RSBI?
Selasa, 23 November 2010 | 20:13 WIB
shutterstock
Ilustrasi: Di Indonesia saat ini terdapat 1.100 sekolah berstatus RSBI mulai tingkat SD hingga SMA. Begitu melihat RSBI, sekolah lain yang bukan RSBI juga terdorong menjadi RSBI.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan membentuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pada sekolah-sekolah tertentu yang dianggap telah memenuhi syarat oleh pemerintah menyebabkan muncul fenomena "latah RSBI" pada sekolah-sekolah yang belum memiliki status tersebut. Semua sekolah pada akhirnya berkeinginan menjadi sekolah yang berstatus RSBI kendati daya dukungnya tidak memungkinkan, baik itu dari segi kurikulum, siswa, dan guru.
Begitu melihat RSBI, sekolah lain yang bukan RSBI juga terdorong menjadi RSBI lantaran sistem pengelolaan di dalamnya sudah seperti RSBI seperti ada AC. Ini bahayanya.
-- Ade Irawan
"Guru yang direkomendasi itu seperti apa, karena peranan guru dalam RSBI itu penting sekali," ujar Lodi Paat pada diskusi tentang RSBI yang digelar oleh Koalisi pendidikan dan Indonesia Corupption Watch (ICW) di kantor ICW, Selasa (23/11/2010).
Menurut Lodi, konsep RSBI sangat tidak Indonesia. Sayangnya, umumnya masyarakat kalangan kelas menengah atas sangat menyukai RSBI lantaran memakai bahasa Inggris.
"Di sekolah RSBI itu ada kelas-kelas orang yang bisa bahasa Inggris dan yang tidak. Padahal, orang yang bisa berbahasa Inggris itu belum tentu pintar. Ini bukan berarti kita antiberbahasa Inggris, tapi contohlah Jepang, meskipun tidak fasih bahasa Inggris, mereka pintar-pintar," tandas Lodi.
Celakanya, lanjut Lodi, saat ini perlawanan terhadap kebijakan RSBI bukan hanya terhadap pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Perlawanan itu kini juga berlaku pada masyarakat menengah atas yang mendukung RSBI.
Peneliti Senior ICW, Ade Irawan, mengatakan hadirnya RSBI lebih diawali hanya untuk kepentingan proyek. Karena RSBI adalah proyek, lanjut dia, pasti akan berhenti jika uangnya habis.
Berdasarkan itu, bahaya paling besar dari RSBI adalah dampaknya yang kelak akan muncul. Di Indonesia, lanjut dia, saat ini terdapat 1.100 sekolah berstatus RSBI mulai tingkat SD hingga SMA.
"Begitu melihat RSBI, maka sekolah lain yang bukan RSBI juga terdorong menjadi RSBI lantaran sistem pengelolaan di dalamnya sudah seperti RSBI seperti ada AC. Celakanya ini mulai menjamur dan inilah bahayanya," ucap Ade. 
Penulis: LTF   |   Editor: LatiefDibaca : 363
Sent from Indosat BlackBerry pow

Jumat, 05 November 2010

TABLE MANNER



Memahami aturan tata krama di meja makan alias table manner adalah bagian dari pengetahuan standar setiap orang. Meski demikian banyak pernak-pernik yang membedakan sistem table manner, sesuai dengan adat kebiasaan masing-masing negara.
Untuk masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, table manner paling banyak diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang Indonesia itu sendiri.
Aturan-aturan pokok tata cara di meja makan ini terdiri atas 3 yang utama yakni, pertama sebelum makan, kedua tata cara menggunakan perlengkapan makan, dan yang ketiga saat makan sedang berlangsung.
"Table manner" untuk siswa administrasi perkantoran seperti biasa dilaksanakan tiap tahun.  Pada kesempatan tahun  ini "table manner" dilaksanakan di Comfort Hotel and Resort,  Kamis, 4 November 2010. 

Selasa, 26 Oktober 2010

Hujan,.....Tapi Tetap Semangat

Memperingati Hari Jadi Kota Otonom Kota Tanjungpinang, pemerintah mengadakan Pawai Rakyat pada hari Sabtu, 23 Oktober 2010.  Pawai diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari pelajar, utusan-utusan kelurahan, kecamatan, instansi pemerintah/swasta, paguyuban, LSM dsb.

Sangat disayangkan kegiatan pawai ini tidak diikuti dengan multi efek lainnya, misalnya tidak kelihatan adanya turis yang berdatangan melihat kegiatan pawai tersebut. Namun demikian peserta pawai tetap antusias mengikuti kegiatan tersebut, walaupun tidak didukung oleh cuaca yang bersahabat, karena belum semua peserta pawai sampai di garis finish, hujan mengguyuri kota Tanjungpinang.

Minggu, 17 Oktober 2010

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Setelah ditetapkan sebagai salah satu pilot project (proyek percontohan) sebagai sekolah "budaya dan karakter bangsa", maka nilai-nilai yang harus dikembangkan adalah sebagai berikut: nilai, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, keatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

Pada dasarnya nilai-nilai tersebut sudah dikembangkan hanya belum maksimal. Jika nilai-nilai tersebut sudah terpatri pada seluruh warga sekolah, maka tidak akan ada penyimpangan-penyimpangan seperti, perkelahian, siswa yang menyontek atau mempersiapkan jimat ketika hendak menghadapi ujian, tidak akan ada kehilangan, korupsi, lingkungan sekolah bersih, siswa yang cabut ketika jam pelajaran, dll.

Intinya nilai-nilai tersebut bertujuan membentuk siswa-siswa agar memliki akhlak mulia dan budi pekerti yang luhur.

Kamis, 30 September 2010

Wahai Sekolah, Terbukalah Soal Keuangan

Wahai Sekolah, Terbukalah soal Keuangan!
Kamis, 30 September 2010 | 19:12 WIB
M.LATIEF/KOMPAS.COM
Ilustrasi: Lebih baik izin yang diberikan untuk sekolah yang lokasinya di daerah pinggiran, ini tentunya akan mengurangi kemacetan.
JAKARTA- KOMPAS.com - Kasus SDN RSBI Rawamangun 12 yang tidak mau terbuka kepada orangtua murid terkait transparasi keuangan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Block Grant membuat berbagai kalangan menyatakan pendapatnya.
"Ini merupakan masalah klasik, departemen pendidikan tidak pernah meminta transparasi dari seluruh sekolah tiap tahunnya yang dananya tiap tahun terus meningkat," ungkap Director Institute For Civic Education on Indonesia, Irma Hutabarat, Kamis (30/9/2010) saat menghadiri acara dialog budaya dan pelantikan Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia (ILUNI FIB UI).
Irma menambahkan, setiap program yang diadakan di sekolah seperti pengadaan buku dan komputer dijadikan ajang "mesin uang" bagi sekolah yang bersangkutan. "Transparasi keuangan itu merupakan keniscayaan, orang tua murid harus diberlakukan seperti konsumen, dimana hak mereka untuk mengetahui transparasi keuangan," tandas Irma.
"Orangtua bayar iuran sekolah tiap bulannya dia harus diberlakukan sebagai konsumen. Jadi harus memiliki laporan kemana uang itu mengalir, apakah dipakai untuk anak didiknya atau malah dibelanjakan oleh sekolahnya" lanjut Irma.
Irma memaparkan, semua kalangan, baik itu Indonesia Corruption Watch (ICW), komite sekolah, dan Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) harus bekerja sama menangani kaus ini.
Disinggung mengenai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Indonesia, Irma mengatakan bahwa pendidikan seyogianya didapatkan dari rumah yaitu lewat orangtua. "Sekolah RSBI itu karena orangtuanya yang malas tidak mau menanamkan ilmu ke anaknya, sehingga memasukkan anaknya sekolah di RSBI," ujar Irma.
"Masuk RSBI itu dengan harapan bisa maju, padahal tidak jaminan, karena semua yang anak tahu biasanya dari orangtua, seperti tentang kejujuran, berani, toleransi. Orientasi sekolah hanya nilai, jadi jangan dijadikan tren sekolah mahal-mahal," ungkap Irma.
Penulis: Aprianita   |   Editor: I Made AsdhianaDibaca : 31

Rabu, 01 September 2010

Mendiknas Terima Laporan ada RSBI Pungut Rp. 70 Juta

Smaller  Reset  Larger
inilah.com
Mendiknas Terima Laporan Ada RSBI Pungut Rp 70 Juta
Biaya masuk SBI dan RSBI tergolong sangat mahal/ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas ) akan membahas serius tentang Sekolah Berstandar Nasional (SBI) dan sekolah Rintisan Berstandar Internasional (RSBI). Mendiknas Mohammad Nuh mengakui biaya pendidikan di RSBI dan SBI saat ini memang tergolong mahal.

Menurut Mendiknas, dirinya bahkan menerima laporan adanya sumbangan sukarela yang dipungut sekolah kepada orangtua murid mencapai puluhan juta rupiah. ''Laporan yang saya terima ada sekolah yang menarik sumbangan tersebut berkisar Rp 70 juta sampai Rp 80 juta. Tidak dipungkiri masih ada yang mengenakan Rp 3 juta saat pertama kali masuk sekolah," ujarnya, Ahad (22/8).

Evaluasi terhadap RSBI dan SBI di antaranya dengan melihat perkembangan akuntabilitas sekolah. Juga melihat kemampuan komite sekolah dalam mengelola anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS). "Kami juga melihat sejauh mana sekolah mengelola sumber daya tenaga pendidikanya," jelas Mendiknas.

Alat ukur evaluasi lainnya mempertimbangankan adanya penghargaan akademik. Di mana status RSBI dan SBI bukan sekedar pengakuan terhadap sekolah. Melainkan dinilai dari persentase kenaikan kelas, nilai ujian nasional (UN), dan kemampuan akademik lain di sekolah. "Itu untuk menilai apakah sekolah tersebut masih pantas menyandang gelar RSBI atau perlu perbaikan lagi," tegas Mendiknas.

Kemendiknas juga menilai proses penerimaan siswa baru (PSB). Jumlah siswa yang diterima harus sesuai dengan kapasitas fasilitas, sarana, dan prasarana yang tersedia. "Sehingga anak-anak  itu bisa belajar cepat. Soalnya fasilitas yang ada sudah pas dengan jumlah siswa," ujarnya.

Sedangkan evaluasi RSBI, kata Mendiknas, juga termasuk menilai persyaratan infrastruktur bangunan sekolah. Antara lain, memiliki aula, toilet, ruang guru, dan laboratorium. "Lebih utama RSBI harus sudah punya school sister untuk menjalin kerjasama dengan sekolah di luar negeri," tandasnya.

Pilot Project Sekolah Berbudaya dan Berkarakter


Pilot Project Sekolah Berbudaya dan Berkarakter

8 Sekolah di Tpi Masuk Nominasi

TANJUNGPINANG - Delapan sekolah di Tanjungpinang masuk nominasi sebagai pilot project atau proyek percontohan sekolah berbudaya dan berkarakter se-Indonesia. Hal ini  sejalan dengan program 100 hari kabinet Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yhudoyono (SBY) bidang pendidikan.

Dari 33 provinsi di Indonesia, 16 provinsi ditunjuk sebagai lokasi pilot project dimana Provinsi Kepri termasuk di dalamnya. Dan dari 7 kabupaten/kota di Kepri, Kota Tanjungpinang menjadi satu-satunya daerah yang dipilih.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadis Dikpora) Kota Tanjungpinang Ahadi, Rabu, (18/8). Dikatakan, ke-8 sekolah yang ditunjuk sebagai pilot project adalah SMAN 2, SMKN 1, SMPN 11, SDN 005 Tanjungpinang Timur, SDN 015 Bukit Bestari, SLBN Senggarang, PAUD Lovely dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Berlian.

Kata ahadi, sebelum dilakukan penunjukan, masing-masing Kadis Dikpora tiap kota/kabupaten dipanggil Kementerian Pendidikan Nasional pada 21-23 Juli lalu di Bandung, untuk mengikuti penataran dan melakukan penataan kurikulum pendidikan berbudaya dan berkarakter.

"Kita patut bersyukur, dari sekian banyak daerah yang ikut, maka Kota Tanjungpinang termasuk salah satu dari kota dan kabupaten se-Kepri yang ditunjuk sebagai pilot project pelaksanaan pendidikan berbudaya dan berkarakter," katanya.

Dijelaskan, sekolah yang telah ditunjuk akan dikelola langsung oleh tim di bawah Presiden RI. Tim ini nantinya akan berkunjung dan turun ke setiap masing-masing sekolah yang ditunjuk untuk melakukan pemantauan dan evaluasi.

Setelah evaluasi, lanjutnya, maka bantuan yang sudah pasti diberikan diantaranya pelatihan-pelatihan maupun studi banding ke sekolah yang sudah menerapkannya terutama untuk membina Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.

Ahadi menambahkan, kelebihan dari sekolah berbudaya dan berkarakter terletak pada budi pekertinya.

"Kita berharap sekolah yang sudah ditunjuk dapat melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya terutama untuk bisa membina siswa menjadi berakhlak dan berbudi pekerti yang baik," imbuh Ahadi. (sm/rz)

Senin, 30 Agustus 2010

Buka Puasa Bersama


Sudah merupakan kegiatan rutin setiap bulan Ramadhan, kemarin pada hari Sabtu, 28 Agustus 2010,  keluarga besar SMKN 1 Tanjungpinang melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dan dilanjutkan dengan sholat tarawih.  Kegiatan dilaksanakan di lapangan upacara.  Turut hadir pada acara tersebut, pengawas SMK,  Bapak Ruspan Namu, Ketua Komite Bapak Bambang, serta Bapak, Ibu yang sudah pensiun dan mutasi.

Kamis, 12 Agustus 2010

AMAL BAIK

Minggu, 08 Agustus 2010

Selasa, 03 Agustus 2010

Marhaban Ya Ramadhan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama bulan puasa aktivitas sekolah tetap seperti biasa.
Hari pertama dan kedua puasa libur menyambut bulan puasa. Hari ketiga sampai keenam kegiatan pesantren kilat. Selanjutnya sekolah seperti biasa, hanya setiap jam pelajaran dikurangi 10 menit, sehingga pas shalat zhuhur siswa sudah selesai belajar dan aktivitas dilanjutkan dengan sholat dzhuhur berjamaah di sekolah. Libur menyambut lebaran adalah tiga hari menjelang lebaran dan tiga hari setelah lebaran. Selamat menyambut bulan ramadhan dan selamat melaksanakan ibadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin.

Senin, 26 Juli 2010

GERAK JALAN





Sudah merupakan agenda tahunan Pemerintah Kota Tanjungpinang, bahwa dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI salah satu agenda adalah lomba gerak jalan 45km (putra/putri), 17 km (putra), 8 km (putri). Untuk tahun ini, khusus gerak jalan 17 km akan masuk dalam Rekor MURI dengan jumlah terbanyak (1000 regu).

Dalam rangka menyukseskan kegiatan tersebut, Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran mengikutsertakan 3 (tiga) regu. Alhamdulillah, walaupun cuaca tidak mendukung, hujan, gerimis dari pukul 06.00 s.d 15.00 namun semua peserta sampai di garis finish dengan lengkap dan selamat. Merdeka………merdeka………merdeka.

Minggu, 11 Juli 2010

SEKAPUR SIRIH
(Kembali ke Sekolah)

Setelah dua minggu libur sekolah, kini saatnya kembali ke sekolah. Selamat datang kepada seluruh siswa SMKN 1 Tanjungpinang, khusus siswa baru (kelas X) yang pada saat ini sudah di terima di SMKN 1 Tanjungpinang dan selamat kembali ke sekolah kepada siswa kelas XI yang baru menyelesaikan Prakerin.

Siswa yang telah berhasil masuk di SMKN 1 Tanjungpinang adalah siswa pilihan dan terbaik dari sekian banyak siswa yang mendaftar di SMKN 1 Tanjungpinang. Dengan diterimanya Anda di sini, diharapkan Anda dapat menggunakan kesempatan untuk belajar sebaik mungkin, berkarya, berprestasi dan menjadi siswa yang selalu dibanggakan.

Sebagai bagian dari keluarga besar SMKN 1 Tanjungpinang, diharapkan Anda selalu dapat menjaga nama baik, yaitu nama baik pribadi, keluarga dan sekolah di manapun Anda berada, apatah lagi ketika Anda masih menggunakan atribut sekolah. Menjaga nama baik tentunya diaplikasikan dengan tingkah laku, budi pekerti yang baik, sesuai dengan semboyan Kota Tanjungpinang, “Jujur Bertutur Bijak Bertindak.”
Cari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Cari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan Ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat

Selasa, 29 Juni 2010

CATATAN AKHIR SEMESTER

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Apakah pepatah itu juga diperuntukkan kepada peserta didik yang tidak dapat melanjutkan ke peringkat selanjutnya?
Waktu satu tahun berakhir dengan sia-sia
Materi hilang begitu saja
Tangis penyesalan menyesak dada
Rasa iba pada orang tua
Itulah akhir semuanya
Tapi…………………….
Semua belum berakhir
Kesempatan tetap ada
Buang rasa malu
Mulai dengan semangat baru
Harapan baru
Semua akan membantu
Untuk mengejar ketinggalan itu

Kamis, 24 Juni 2010

KENAIKAN KELAS

Berdasarkan rapat majelis guru, Kamis, 24 Juni 2010, pukul 09.30, memutuskan:

Jumlah siswa ap tingkat X 77
Jumlah siswa ap tingkat XI 31

Yang dapat melanjutkan ke tingkat XI 77 siswa dan yang dapat melanjutkan ke tingkat XII
29 siswa.

Yang gagal ketingkat XII 2 siswa.

Minggu, 20 Juni 2010

LKS in Memoriam


Walaupun LKS Tingkat Nasional di arena PRJ yang diadakan tanggal 12 s.d 16 Mei 2010 telah berlalu, namun kenangan, suka duka dari persiapan, memberi bimbingan, keberangkatan hingga pulang masih selalu dalam kenangan.

Rachmawati, putri Sebaok, namun punya potensi. Berkat niat, kerja keras, disiplin, dan kompetensi yang dimiliki, kamu tetap menjadi kebanggaan ibu, kebanggaan sekolah, kebanggaan keluarga, kebanggaan daerah dan kebanggaan teman-temanmu. Tak sempat naik panggung, tapi berbanggalah dengan peringkat 6 yang sudah diperoleh.

Terima kasih kepada semua teman-teman yang berpartisipasi dalam kegiatan LKS, maju dan tetap punya motivasi untuk memperbaiki peringkat kita.

Sabtu, 19 Juni 2010

Serba-serbi Prakerin 2010

Mulai hari Senin s.d. Selasa, 21-22 Juni 2010 kegiatan pembekalan akan diberikan kepada siswa yang akan Prakerin, dengan materi sbb:
1. Pengenalan DUDI
2. Disiplin
3. Tatakrama
4. dll

Prakerin akan dilaksanakan dari tanggal 5 Juli s.d. 31 Desember 2010. Setelah selesai Prakerin siswa diwajibkan melapor kepada ketua kompetensi keahlian dengan menyerahkan:
1. Sertifikat Prakeri
2. Rapor yang telah ditandatangani pihak kantor
3. Nilai uji kompetensi atau soal dari pihak kantor
4. Agenda harian prakerin
5. Resume

Ketentuan Resume
(sesuai sistematika yang telah diberikan)
1. Menggunakan kertas A4
2. Jarak baris 1,5
3. Huruf Time News Roman
4. Ukuran 12
5. Margin kiri, atas: 4 cm, kanan, bawah: 3 cm
6. Warna cover oren (orange)

Jumat, 18 Juni 2010

Kata Mutiara

PENDIDIKAN ADALAH
SENJATA YANG PALING UTAMA
UNTUK MERUBAH DUNIA

Kamis, 17 Juni 2010

Kompetensi Keahlian Adm. Perkantoran

Dasar Kompetensi Keahlian dan Kompetesi Keahlian Administrasi Perkantoran

A. Dasar Kompetesni Keahlian
1. Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran
2. Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
3. Menerapkan prinsip-prinsip kerja sama dengan kolega dan pelanggan
4. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup

B. Kompetensi Keahlian
1. Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
2. Mengoperasikan aplikasi presentasi
3. Mengelola peralatan kantor
4. Melakukan prosedur administrasi
5. Menangani penggandaan dokumen
6. Menangansi surat/dokumen kantor
7. Mengelola sistem kearsipan
8. Membuat dokumen
9. Memproses perjalanan bisnis
10. Mengelola pertemuan/rapat
11. Mengelola dana kas kecil
12. Memberikan pelayanan kepada pelanggan
13. Mengelola data/informasi di tempat kerja
14. Mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja